Waterboom Gajah Mungkur Edisi Jalan-jalan Sore



Saya juga sudah menulis tentang beberapa hal yang bisa dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Waduk ini memang cukup fenoenal. Menenggelamkan 5-6 kecamatan di Wonogiri sekian tahun lalu.


“Mengorbankan kepentingan pribadi, demi kemakmuran bersama. “

Rasanya itu sebuah pelajaran yang bisa kita petik dari terbentuknya Waduk Gajah Mungkur.  Memiliki luas sekitar 8.800 ha, waduk ini melebar ke 7 kecamatan. Sebagai warga Wonogiri, ini sebuah kebanggan tersendiri. Mengingat waduk Gajah Mungkur merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia.

Meskipun Waduk Gajah Mungkur lebarnya tersebar di beberapa kecamatan, hanya terdapat satu bagian tempat yang diplokamirkan sebagai area wisata dengan nama ‘Gajah Mungkur’ itu sendiri. Di sebuah daerah bernama Sendang Asri  inilah Objek Wisata Gajah Mungkur atau yang biasa disingkat O.W Gajah Mungkur berada.

Bagi warga Wonogiri, OW. Gajah Mungkur memiliki panggilan lain. Kami biasa menyebutnya dengan panggilan “proyek”. Berdasar cerita simbah dahulu, panggilan ini terbentuk lantaran waduk ini adalah sebuah “proyek” besar presiden Suharto kala itu. Sebuah “proyek” besar   yang mengakibatkan terjadinya transmigrasi bedhol desa warga Wonogiri ke berbagai wilayah terutama Sumatera.

Ada sebuah cerita yang berkembang di masyarakat. Cerita ini tentang  satu keluarga yang bersikeras tidak mau di transmigrasikan dan tetap berada di rumah hingga air waduk dibendung. Satu keluarga itu akhirnya ikut ditenggelamkan bersama terbentuknya Waduk Gajah Mungkur. Dahulu saat mendengar cerita ini, saya merasa trenyuh sekali dan membayangkan betapa kasihannya keluarga itu. Namun beberapa tahun kemudian, saya memastikan hal ini ke Pakde, yang kebetulan paham betul soal menyoal sejarah Waduk ini. Ia bercerita bahwa itu hanyalah cerita dongeng.

Baiklah. Lupakan soal cerita itu. Saya kali ini belum akan membahas soal detail sejarah Waduk Gajah Mungkur. Mungkin lain waktu. Kali ini, saya ingin bercerita tentang kedatangan kami ke waterboom Gajah Mungkur.

Cerita ini dilatarbelakangi modus yang sama seperti saat saya menengok panamtu, dan ke taman tombo galau beberapa waktu lalu. Modusnya sama, yaitu: ngebantuin Budhe prepare untuk jualan saat lebaran. Tapi karena prinsip “nggak mau rugi” sudah tertanam dalam benak, maka saya dan Nana lagi-lagi menyempatkan waktu sekalian buat jalan-jalan.

Waterboom Gajah Mungkur ini merupakan wujud kerjasama pihak pariwisata dengan swasta. Meskipun dahulu pembangunannya sempat mangkrak lantaran pemborongnya kabur, dan sempat pula off beroperasi saat sudah dibuka,  Waterboom Wonogiri kini  sudah mulai berjalan normal kembali dan kini selalu siap menyambut kedatangan para wisatawan yang ingin seru-seruan menikmati wahana air.

Sore hari itu, waterboom sudah menjelang tutup. Tujuan kami memang tidak untuk berenang hari itu. Kami hanya ingin melihat bagaimana penampakan waterboom Waduk Gajah Mungkur dari dalam.

Pancuran-pancuran sudah dimatikan, para pengunjung pun sudah pulang semua. Kami menjadi penghuni terakhir. Yeah, saya selalu suka kondisi seperti ini, terbebas dari keramaian. Waterboom serasa milik kami.

Dominasi Ornamen Gajah




Menjejak arena waterboom dimulai dengan menaiki tangga, menyebrangi jembatan kayu berbentuk lengkung di atas bagian kolam memanjang yang tampaknya jika diteruskan akan menghubungkan antara kolam renang dewasa dengan anak-anak.

Dari atas sini, pemandangan sudah terlihat oke. Background wahana air sisi kanan maupun kiri menggoda kami untuk menghampiri lebih lanjut tiap sisi waterboom. Bening air yang menunjukkan ornamen keramik lantai kolam pun menambah mewah penampakan kolam. Hati saya berdesir-desir, ingin sekali merambah air itu, menapaki tiap ubinnya.

Namanya juga waterboom yang berlokasi di Waduk Gajah Mungkur. Maka jangan heran, jika saat memasukinya kita akan mendapati berbagai ornamen gajah di tempat ini. Baru masuk saja, di bagian atas pintu masuk menuju Waterboom, sebuah patung gajah berdiri menyambut. Pun ketika kami berada di dalam lokasi waterboom. Pancuran-pancuran airnya berwujud kepala gajah.

Walau dominasinya ornamen Gajah, tetapi lantas tidak semua berwujud gajah. Patung-patung jamur, pancuran berwujud katak pun ikut meramaikan lokasi waterboom ini.




Wahana  Wisata Keluarga

Di sekitar arena waterboom terdapat rest area, tempat gasebo, ayunan, serta arena bermain anak. Sehingga nampaknya menjadikan waterboom Gajah Mungkur sebagai pilihan tempat wisata keluarga adalah pilihan yang pas. Sepupu saya yang masih berusia 4 tahunan saja terus berjingkrak riang ketika kami berada di lokasi ini. Hemm, apalagi kalau seandainya kami berenang-renang di sana.

Papan seluncur yang berputar-putar serta arena main air yang berwujud bak yang siap mengguyur andaikan kita berada di bawahnya makin membuat saya berdesir-desir berharap bisa berenang di sana. Tapi ahh, kami harus ingat, waterboom sudah menjelang ditutup dan kami hanya bisa melihat-lihat saja sore hari itu. Hiks.


Sensasi Rooftop

Gegara melihat foto kawan yang berenang di rooftop Ubud hotel, saya jadi doyan memandangi gambar-gambar rooftop dimanapun lokasinya. Asyiknya, berada di waterboom Gajah Mungkur saya juga merasakan nuansa ala-ala rooftop mewah hotel.  Kolam yang memang dibuat bertingkat, serta warna-warna menarik keramik kolamnya yang membuat saya jadi berpikir demikian.

Baca Juga



Ketika berada di atas papan seluncur di sisi kolam bagian utara, saya bisa melihat pemandangan ujung kolam yang  kelihatannya jika berada di sisi ujung sana lantas dijepret dengan kamera, saya bakalan tampak seperti sedang di rooftop Ubud. Yeah, tentunya, jika di sini rooftopnya berbackground  view Waduk Gajah Mungkur.


How To Get There
Untuk bisa sampai di waterboom Objek Wisata Gajah Mungkur, tentu saja harus sampai dulu di Objek Wisata Gajah Mungkur. Karena memang lokasi waterboom ini menjadi satu dengan OW. Gajah Mungkur. Caranya bagaimana?



Paling mudah memang menggunakan motor. Tapi kalau mau memakai transportasi umum, bisa kok. Datang saja ke terminal pasar Induk Wonogiri. Di sana nanti akan ada angkutan kota yang khusus jurusan “proyek”. Kalau tidak, naik saja bus jurusan Solo – Pracimantoro. Nanti minta si sopir menurunkan di OW. Gajah Mungkur.

Tiket masuk  ke Waduk Gajah Mungkur kalau hari biasa, tarifnya Rp. 5.000. Hari libur dan hari Minggu Rp. 10.000. Dengan membayar tiket ini kita belum langsung bisa masuk ke arena waterboom. Tiket ini hanyalah untuk masuk arena wisata Waduk Gajah Mungkur.  Memasuki arena waterboom, dikenakan karcis, yang jika hari  biasa Rp. 10.000 , sedangkan hari Minggu dan hari libur Rp. 12.500.

Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur jika dibandingkan dahulu, memang sudah banyak mengalami peningkatan. Sudah banyak penataan di berbagai sisinya. Termasuk penambahan waterboom inipun adalah sebuah bentuk upaya peningkatan, supaya OW. Gajah Mungkur semakin ramai. Bagaimanapun lokasi ini adalah ikon wisata di Wonogiri. Maka sudah selayaknyalah jika OW. Gajah Mungkur terus mengadakan perbaikan ke arah yang lebih baik.


Untuk informasi lebih lanjut, bisa tengok ke website resmi waterboomgajahmungkur.com


You Might Also Like

16 comments

  1. Napa nggak dari kemarin ya tau tempat ini hiks.. Kemarin sempat kebingungan mau ke manaa gitu huhuhu..
    Dan baru tau ada waterboom di Wonogiri, next time bisa main ke sana ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... ya kapan-kapan lagi mbak Rani mampir kemari :-)

      Delete
  2. Wah, seru ya ke waterboom. Pertama kesini sekitar tahun 2012, pas anakku masih Paud.
    Tapi, belum nyicipin waterboomnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah lama itu mbak. sudah banyak perubahan sejak tahun 2012. Jadi snampaknya saatnya mbak ety datang ke Ow. Gajah Mungkur lagi berarti. hehe

      Delete
  3. Mbak Aidaaaa, G plus sama site blognya udah tak invite ya (folbek dong :p). Btw, aku juga udah pernah diceritain temenku ttg waterboom ini, tapip belum kesampean kesana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap. sudah di folow mbak aya. hehe.
      ayo mbak, harus disempetin itu berarti

      Delete
  4. Mbak Aida, aku dua kali ke wonogiri dan selalu kelewat deh Si Gajah Mungkur ini.. mungkin mesti diagendakan serius biar bisa ke waterboom ini.. tapi baca mitosnya, tentang warga yang ngga mau ikut transmigrasi lalu ditenggelamkan itu, serem juga ya kalau bener-bener terjadi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak serem. tapi untunglah hanya mitos.
      wah, kalau main ke WGM dijamin sikecil seneng mbak arinta ;-D

      Delete
  5. Airnya jernih bngt ya di kolam sampai ubin bawahnya terlihat jelas. Kok yo jd merinding denger legenda orang ditenggelamkan ahhh semoga hanya mitos belaka ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak. itu hanyalah mitos.
      airnya jernih di sini mbak. permainan airnya lumayan lengkap. viewnya pun oke

      Delete
  6. Tiketnya murceee, tempatnya juga bagus. Perlu masuk list nih.

    ReplyDelete
  7. manstab mbak infohnya..kbetulan lg hunting yg deket deket rumah

    ReplyDelete

Semoga yang tersaji, bisa bermakna.

Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook

Terima Kasih :)