Fubuki Aida Blog

  • Home
  • Cerita
  • _Kuliner
  • _Traveling
  • _Hotel
  • _Info
  • About
  • Disclaimer
Berkesempatan mengunjungi Hotel Alana Solo beberapa waktu lalu, saya mencoba mengeksplorasi beberapa bagian dari hotel yang ber lokasi dekat dengan Bandara Solo ini. Hotel yang memiliki kapasitas 247 kamar ini ternyata dilengkapi beberapa fasilitas yang TOP bgt yang tidak hanya bisa dinikmati oleh tamu hotel yang menginap saja, namun juga bisa dinikmati oleh umum.

Kemarin saya mencoba mencari tahu tentang hotel Alana, tentang fasilitas apa saja yang dimiliki hotel bintang empat di Solo tersebut. Dan berikut beberapa fasilitas yang ada di Hotel Alana Solo:

1. Kolam Renang Hotel Alana Solo

Kolam renang Alana Solo

Kolam Renang Hotel Alana Solo yang berada di area Aquamarine Pool & Bar terdiri dari beberapa bagian, yakni Kolam renang dewasa dengan kedalaman sekitar 140 cm, kolam renang anak-anak dengan kedalaman 60 cm, dan kolam renang untuk berendam yang airnya merupakan air hangat.

Kolam renang Hotel Alana merupakan kolam renang rooftop yang cukup nyaman menyejukkan mata lantaran darisini kita bisa melihat gunung merapi yang terlihat mengintip. Juga view kota Solo dari atas.

Untuk berenang di area Kolam Renang Alana, harganya Rp. 75.000 untuk dewasa sedangkan untuk anak-anak Rp. 50.000. Kalau punya kartu kids club bisa gratis.

2. Sehat dengan Ngegym di area fitnes center Alana

fitness centerAlana Solo

Sebagai Hotel Solo bintang 4, tak heran kalau Hotel Alana Solo memiliki fasilitas tempat ngegym. Alat-alat fitnes yang tersedia pun cukup komplit. Lokasi untuk fitnes di Alana Solo berada di dekat area kolam renang Hotel. Untuk biaya fitnes di Alana, untuk sekali kunjungan Rp. 75.000 sedangkan untuk biaya member sekitar Rp. 400.000.

3. Pilihan Tempat Meeting Di Solo Yang Beragam


Hotel Alana Solo memiliki cukup banyak pilihan tempat meeting. Salah satunya adalah Aquamarine Meeting Room. Sebuah tempat meeting yang cukup nyaman yang berada tak jauh dari Kolam Renang Hotel Alana.

Selain aquamarine, di Alana juga ada ruang Arcadia untuk tempat meeting yang memiliki kapasitas tamu bahkan hingga 1000 orang. Ada juga beberapa ruang seminar hotel dengan kapasitas yang lebih kecil. Yang pasti, banyak pilihannya. 



4. Rilex di Rosemary Spa


Hotel Alana Solo memiliki area untuk santai yang bener-bener nyaman, yakni di Rosemary Spa. Ruangan Spanya ketika saya mengintip kemarin terlihat sangat nyaman dengan nuansa tradisional. Saat datang kemari, sejatinya saya pengen merebahkan diri di kasur spanya dan langsung pijet. Kuy, sepertinya enak banget.

5. Si Kecil Nyaman di Area Kids Club


Nah, seandainya ingin berenang, fitnez, spa atau makan di area pool barnya, tapi bingung lantaran bawa anak kecil, Hotel Alana Solo menyediakan area Kids Club. Satu sudut berisi aneka rupa mainan anak-anak. Jadi orang tua bisa bersantai, dan si anak-anak juga bisa happy bermain-main di area kids clubnya.

6. Cinnamon Restaurant


Hotel Alana Solo memiliki restaurant yang menyajikan beraneka rupa menu makanan yang dijamin enak-enak. Beragam promo disajikan di Cinnamon Restaurant dengan harga yang variatif dan yang penting lezat.

Asyiknya, Hotel Alana memiliki beragam program di restoran ini. Seperti program Mas Dilan 89. Yang mana Mas Dilan 89 ini merupakan singkatan dari Makan siang di Alana, sedangkan 89 merupakan harga menu all you can eat yang disediakan yakni Rp. 89.000. Dan hebatnya ini termasuk menu kambing guling yang disediakan. Jadi para penggemar kambing, bakalan bahagia kalau berada di sini.

Nah itu tadi, beberapa fasilitas yang ada di Hotel Alana Solo. Fasilitas komplit untuk hotel yang berlokasi di dekat bandara. Nah, kalau nantinya mau menginap di Alana Solo, bisa cobain main ke tempat wisata dekat hotel Alana Solo, yakni di PG. Colomadu
  • 5 Comments
Tempat meeting di Solo ada cukup banyak. Namun kali ini saya ingin membahas salah satu tempat meeting yang dimiliki salah satu hotel di kota Solo, Alana Hotel.

Aquamarine Pool & Bar


Kali pertama saya datang ke Hotel Alana Solo adalah saat saya mengikuti salah satu acara yang diadakan oleh KEB Solo bertajuk Grooming Your Personality dimana ketika itu kami menggunakan salah satu tempat meetingnya yakni di ruang Aquamarine Meeting Room.

Tempat meeting di Aquamarine ini lokasinya dekat dengan kolam renang Hotel Alana Solo. Berada di lantai dua, dengan kelebihan view pemandangan luar yang bisa kita intip dari jendela.

Acara KEB ini membahas “bagaimana kita agar tak ketinggalan dalam urusan fashion, tapi tanpa kehilangan jati diri kita”. Sebuah materi yang bisa dibilang penting. Karena bagaimanapun pepatah Jawa yang berujar, bahwa Ajining sliro kui jalaran soko busono memang sangat berlaku di kehidupan masyarakat.



Selain tentang fashion, saya juga mendapat materi mengenai bagaimana cara ‘macak’ yang benar dengan dipandu oleh seorang MUA terkenal, Mbak @deecintahhh. Dandan dan fashion, sepertinya adalah sebuah dunia yang sangat jauh dari saya biarpun saya seorang perempuan. Kebiasaan saya yang sangat menyukai hal-hal simple membuat saya sangat minim pengetahuan tentang ini. Jadi kemarin saya memutuskan untuk datang saja, mencari ilmu tentang dunia perempuan ‘yang seharusnya’. Biar saya sedikit lebih pintar lah, setidaknya ntar kalau dandan sudah punya ‘nilai pahala’, saya nggak zonk-zonk amat dan kelabakan nyari ilmunya.

Selama berjam-jam mengikuti acara saya mendapat suntikan beberapa energi positif dari pemateri. Mungkin lantaran materinya cukup masuk. Bahasa yang disampaikan cukup mudah dipahami, sekaligus sound ketika acara cukup nyaman di telinga. Hal yang mungkin kerap dipandang sepele oleh banyak orang, bahwasanya urusan sound dalam sebuah workshop itu sangat berpengaruh kepada nyantholnya materi di kepala. Sound sistem di ruang meeting Hotel Alana Solo kemarin cukup jernih, jadi bagi saya yang cukup peka dengan suara, ngerasa enjoy saat menyimak materi.

Aquamarine Meeting Room kalau diberi meja persegi

Aquamarine pas acara KEB kemarin

Berjam-jam menuntut ilmu saya sampai tak terasa dengan waktu yang berlalu. Tempat meeting di Solo yang dimiliki oleh Hotel Alana sepertinya memang dikonsep agar siapapun merasa betah di dalamnya. Ruangan yang tentunya ber AC, dengan meja kami yang saat itu ditata dengan terdiri dari beberapa meja bundar cukup nyaman untuk kami yang hadir dengan jumlah hadirin sekitar 75 orang.
Rehat dari seminar, kami menikmati coffe break yang disediakan. Tempat meeting di Solo jamak menghadirkan aneka rupa pilihan menu makanan. Pun dengan ruangan meeting di Hotel Alana Solo. 

Pas hadir di acara kemarin, saya juga mencicip menu-menu coffe breaknnya. Kuy, saya nyobain kuenya yang super lembut. Duhh, saya nggak tahu namanya apa. Tapi memang, Hotel Alana Solo cukup terkenal dengan menu-menu makanannya yang enak-enak.

Lantaran ruang Aquamarine Meeting Room Hotel Alana Solo adalah tempat meeting di Solo yang memiliki lokasi dekat dengan kolam renang, jadinya bisa sekalian melipir sebentar ke area kolam renang rooftopnya. Biar bisa refreshing sejenak usai kepala dijejali dengan materi.

Kolam renang Hotel Alana Solo memiliki tiga tipe kolam renang. Yakni kolam renang dewasa, anak-anak, dan kolam renang air hangat untuk berendam. Saya rasa Aquamarine Meeting Room milik Hotel Alana Solo merupakan tempat meeting di Solo yang nantinya bakal saya rekomendasikan ke banyak orang apalagi kalau nantinya meeting yang akan diadakan agak sedikit berat. Lokasi yang dekat dengan kolam renang gini kan bisa membuat rilex, yeahh, memandang jernihnya air saya pikir bisa merenggangkan saraf-saraf yang kaku ketika materi agak berat. Apalagi, ruang meetingnya sangat dekat dengan fasilitas kebutuhan jutaan umat aka kamar mandi.

Sebagai salah satu penyedia tempat meeting di Solo, Hotel Alana menawarkan beberapa pilihan tempat workshop dengan beragam kapasitas muatan yang ditawarkan. Saya rasa sangat cocok untuk beragam pilihan acara, termasuk acara seperti wedding party.

Ragam Pilihan Tempat Meeting Hotel Alana

Selain Aquamarine, Hotel Alana Solo, memiliki ruangan berjuluk Arcadia. Berupa ruangan ballroom yang mampu memuat sampai 1000 orang. Ruangan yang cocok digunakan untuk acara besar seperti acara pernikahan atau mungkin seminar berskala besar.

Arcadia

Arcadia Ballroom


Ruang Arcadia ini dilengkapi pula dengan ruang makeup. Sehingga jika ingin menikah di sini, pengantin yang butuh berdandan, tak perlu bingung-bingung mencari tempat dandannya nanti, lantaran lokasinya sangat dekat dengan ruang resepsinya.

Tempat menikah di Solo? Saya rasa, Alana Hotel pilihan tepat

Sebagai pilihan tempat seminar maupun tempat menikah di Solo saya rasa Arcadia cukup bisa masuk pertimbangan lantaran ia memiliki fasilitas ibadah, yakni mushola yang lokasinya berada satu lantai dan sangat dekat dengan ruang meeting. Pun musholanya memiliki sekat antara laki-laki dan perempuan, jadi lebih nyaman lah.

Kapasitas tempat meeting di Solo milik Arcadia Room ini juga bisa dipesan sesuai kebutuhan. Ruangan yang muat sampai lebih seribu orang ini, sejatinya merupakan tiga ruangan yang sekatnya bisa dibuka tutup menyesuaikan kebutuhan.

Arcadia bisa terbagi 3 ruang. Arcadia 1 memiliki ukuran sekitar 372 m2 yang muat sampai 600 orang. Arcadia 2 dan 3 memiliki ukuran masing-masing 186 m2 yang muat sampai 300 orang.

Board Room



Selain Arcadia, masih ada tempat meeting lain dengan kapasitas yang lebih kecil. Seperti Emerald Room, Safine Room, Opal Room, Crystal Room, atau Topaz Room. Dengan aneka rupa pilihan inilah rasanya tidak salah kalau saya kemudian merekomendasikan Hotel Alana sebagai pilihan tempat meeting di Solo.

Apalagi mengingat bahwa Hotel Alana Solo berada di lokasi strategis. Lokasinya yang berada di Jalan Adi Sucipto, membuatnya sangat mudah dijangkau jika dari bandara.

Hotel Alana Solo
Adi Sucipto, Blukukan, Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57174
Telepon:(0271) 7451555
Web: https://www.alanahotels.com
  • 7 Comments
Beberapa waktu belakangan, saya cukup tergiur dengan wara-wiri gambar Kincir angin di Saloka Park yang bertebaran di lini masa instagram. Kincir anginnya kelihatan asyik, dan membuat saya berimajinasi, itu kincir mirip dengan kincir angin di drama-drama Korea. Tutupnya seperti kaca, hanya separo, dan sepertinya tempatnya sweet gitu kayak di drama.

Halah.

Yeahh, saya mungkin memang terlalu banyak nonton drama. Tapi, nyatanya Saloka Park adalah lokasi wisata baru di Semarang yang akan mengantar siapapun serasa memasuki negri dongeng, jadi tentunya sah-sah saja kalau kemudian saya jadi berimajinasi. Haha.

Dulu saya pernah membatin, wisata Jawa Tengah, kapan ya punya wahana wisata macam Dufan maupun Trans Studio? Pertanyaan saya terjawab sudah. Sekitar bulan Desember 2018 lalu, Saloka Park yang kini merupakan wahana wisata keluarga terbesar di Jawa Tengah resmi dibuka. 

Itu berarti provinsi saya nggak kalah sama provinsi-provinsi lain sekarang, asiikk.

Mengenal Saloka Park Trans Studionya Jawa Tengah

View Saloka Park dari atas Cakrawala
(docpri)

Nama Saloka Park awalnya buat saya terdengar aneh di telinga. Saya kira, nama Saloka ada sangkut pautnya dengan Salatiga, lantaran huruf depannya mengandung huruf S-A-L dan memang lokasi wisata Saloka Park berada di dekat kota Salatiga. Namun rupanya bukan karena itu.

Menurut penuturan pihak marketing Saloka Park, kata Saloka diambil dari nama ayah Baru Klinting yakni Ki Hajar Salokantara.

Ingatan saya langsung berputar tentang buku dongeng “Dancow” yang pernah saya baca jaman saya masih kecil. Legenda Baru Klinting kan dongeng dari Jawa Tengah tentang asal mula terjadinya Rawa Pening?

Dari penjelasan pihak marketing, memang Saloka Park berusaha untuk tidak melupakan unsur budaya lokal. Karena itulah nama Saloka dipilih lantaran lokasi Rawa Pening sangat dekat dengan Saloka Park, dan darisini viewnya memang terlihat jelas.

Ragam Wahana di Saloka Park

Cakrawala aka kincir angin Taman Saloka

Ada sejumlah 25 permainan di Saloka Park. Tiap-tiap wahana permainan ini memiliki nama khas Saloka. Sebagai contoh, kincir angin, namanya di sini cakrawala, seolah menggambarkan dengan naik kincir angin Saloka setinggi 33 meter kita bisa lebih luas melihat cakrawala. Setidaknya menonton Rawa Pening dan deretan 5 gunung yang seolah memagari tempat wisata baru di Semarang ini jadi lebih jelas.

Ada juga lika-liku, roller coasternya Saloka. Kereta yang akan melaju dengan cepat ini lumayan membuat saya deg-degan lantaran kecepatannya berpadu dengan rel keretanya yang berlika-liku. Terus ada lagi, Adu Nyali, wahana wisata yang menguji nyali lantaran pengunjung dibawa deg-degan saat memasuki ruangan yang isinya ‘para hantu’. Yeahh, saya dan beberapa rekan blogger lumayan senam jantung kemarin masuk ke rumah hantunya Saloka.

Rumah Hantu aka Adu Nyali
(docpri)



Lika liku Saloka
(docpri)

Masih buanyak permainan di Saloka Park yang tentunya bakal memenuhi postingan saya kalau saya tulis semua. Saran saya, kalau penasaran segera saja datangi tempat wisata di Semarang ini untuk membuktikan sendiri bahwa lokasi ini memang merupakan wahana wisata terbesar di Jawa Tengah.

Docpri
Docpri



Docpri


(docpri)

Tiket Masuk Saloka Park Semarang


Dibandingkan tiket masuk ke lokasi-lokasi permainan di provinsi-provinsi lain menurut saya memasuki Saloka Park tidaklah mahal. Guna menikmati ke 25 wahana permainannya, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 120.000 di hari senin-jumat (weekday) dan Rp. 150.000 untuk Sabtu-Minggu (weekend).

Jam buka di Saloka Park pun cukup panjang. Saat weekday wisata Semarang ini buka dari pukul 10.00-18.00 sedangkan ketika weekend buka dari pukul 10.00-20.00.

Untuk wahana wisata Saloka Park, beberapa dibatasi berdasarkan usia dan berat badan. Seperti kalau ingin naik Paku Bumi tinggi minimal 120 cm berat max 80 kg dan untuk anak-anak harus didampingi. Atau untuk wahana ‘Bengak-bengok’ tinggi min 120 cm berat max 75 kg dan anak-anak harus didampingi.

Asiknya lagi kalau masuk Saloka Theme Park, untuk batasan usia anak-anak berlaku saat pembelian tiket. Anak-anak berusia kurang dari 2 tahun harga tiket tidak dihitung. Jadi lumayan ngirit kalau misal kemari bawa bayi.

Icip-icip Kuliner di Saloka Park

Andaikan kelaparan usai menjajal seluruh permainan di Saloka Park, tak perlu khawatir lantaran di Saloka tersedia cafe yang menjajakan aneka makanan dan minuman lezat. Ujar temen-temen sih, kopi di Saloka Park rasanya juara, sayang kemarin saya lagi tak berani minum kopi karena alasan kesehatan. Saya kemarin hanya nyoba beli es krimnya yang harganya Cuma Rp. 10.000 secontong. Asli uenak.

Pun kala kelaparan, food truck di dalam jualan Burger yang dagingnya ukurannya mantap dan rasanya joss. Biasanya saya itu nggak doyan burger, kemarin itu beda. Burgernya enak euy, mungkin lantaran dagingnya katanya merupakan daging asli import dari Australia.

Burger Saloka Park
(image from: Anggara W. Prasetya)

Kentang Jepang Rasa Coklat & BBQ
(Image from: Anggara W. Prasetya)


Selain nyobain burger, saya kemarin juga ngicipin kentang goreng Jepang yang super panjang. Camilan yang lumayan bikin kenyang. Rasanya pun mantap, kemarin sempat mencoba 3 varian rasa yakni BBQ, Coklat dan Keju. Enak semua, terutama yang varian rasa BBQ, rasanya pas di lidah.

Bagaimana Menuju Saloka Park?


Lokasi Saloka Park ini strategis. Dari Solo, lokasinya sangat mudah dicapai. Hanya tinggal mengikuti jalan utama Solo-Semarang nanti di kiri jalan wisata Saloka akan langsung terlihat.


Saloka Park

Jl. Fatmawati No.154, Gumuksari, Lopait, Tuntang, Semarang, Jawa Tengah 50773
  • 9 Comments
Selama ini saya mengira, faktor utama yang mempengaruhi kelanggengan ‘pengrajin budaya’ adalah masalah pasar (peminat) yang berkurang dari jaman ke jaman. Namun usai mendatangi Kampung Wayang di Desa Butuh Sidowarno, Klaten, baru saya paham, permasalahan kelanggengan pengrajin budaya itu terlalu sambung-sinambung dan kenyataannya masalah pasar justru bukanlah masalah yang paling krusial

***

Mengikuti petunjuk google map, saya membelah persawahan jalanan Sukoharjo yang mulai menghijau seiring datangnya musim penghujan bulan Desember. Jarak Sidowarno yang meskipun berada di wilayah Klaten, rupanya tak sampai sejam jika ditempuh dari lokasi saya di Wonogiri Kota. Lokasi kampung ini berdekatan dengan wilayah Kabupaten Sukoharjo, sehingga hanya dengan melewati jalur Wonogiri-Sukoharjo, kemudian berbelok di sebuah gang yang tak jauh dari lokasi Kabupaten Sukoharjo lantas dilanjutkan menerabas persawahan, saya sudah bisa mencapai kawasan Sidowarno dengan total perjalanan berkisar 45 menit saja.

Penanda memasuki Desa Sidowarno (docpri)


  • 6 Comments
2 orang perempuan berhijab berjalan membawa tampah dengan isian makanan yang sekilas seperti adonan puli. Berwarna kekuningan tetapi di atasnya ada toping bulatan kecil seperti bakso, udang, serta aneka rupa lauk yang tampak menggoda. Panganan-panganan itu terusun rapi diatas piring-piring daun pisang yang membentuk lingkaran


pembagian bubur asyura kudus


“Ini bubur asyura yang mau dibagikan ke warga,” jelas salah satu dari mereka

  • 0 Comments
“Apa yang mau ditonton dari tempat kering seperti ini?” Tanya bulik sembari menyipitkan mata menahan silau. Tapi meski begitu, kaki Bulik tetap bergerak mengikuti langkah si Om yang sudah mendahului menuju tengah, mendekat ke arah Bledug Kuwu.

“Iya, apa yang mau ditonton dari sebuah lahan kering begini?” Batin saya sepakat.

Semua nampak kerontang, gersang. Tapi, begitu pandangan saya lempar pada sebuah gundukan lumpur yang pelan-pelan membesar kemudian membuncah, memuncratkan cairan-cairan lumpur ke sekitarnya,  saya langsung ingat kalau Bledug Kuwu ini konon katanya merupakan salah satu keajaiban yang ada di Indonesia. Lapindo di Jawa Tengah versi kecil.

  • 29 Comments
Mesastila Resort  cukup jauh dari Solo. Dan ini sebenarnya perjalanan sekitar akhir 2015 lalu. Saya pernah menuliskan perjalanan ini, dulu. Tapi rasa-rasanya tulisan lama kurang membuat saya sreg dengan bahasanya. Jadi ya sudah saya rewrite lagi saja.

Sebelumnya saya tak pernah tahu tentang Mesastila Resort. Sampai akhirnya suatu hari saya mengikuti pelatihan travel Jurnalistik yang diadakan Phinemo di resort ini.


Bagi saya, Mesastila meninggalkan sejuta kesan. Selain sebagai tempat saya pertama kali bertemu dengan traveler keren sekelas Windy Ariestanti dan Teguh Sudarisman, tentu saja beserta tim Phinemo. Di tempat inilah saya membulatkan tekad, untuk kedepannya niche blog gubugkecil adalah tentang traveling. Sedikit banyak saya terinspirasi oleh mereka, dan selalu ada bagian hati kecil saya yang berharap bisa menapaki jejak kesuksesannya suatu hari. Amin.

Pada tulisan sebelumnya saya sudah bercerita tentang atmosfer Magelang yang membawa nuansa melankolis. Tak jauh berbeda, Mesastila pun sama.  Nuansa teduh di Mesastila menjebak saya dalam banyak permainan rasa.  

Tentu saja rasa yang paling besar, adalah rasa ingin menginap. Wkwkwk

Jadi, Apa itu Mesastila Resort?

Mesastila
Sumber: tripadvisor

Sebuah Eco Resort yang berdiri di Magelang. Bangunannya, kaya akan cerita panjang. Sejarah kepemilikan yang terus berpindah-pindah, seolah memberikan pelajaran kecil, bahwa  waktu menempanya untuk berproses menjadi seperti sekarang. 

  • 32 Comments
Perkara rasa, penasaran adalah ambang pintu yang akan menyeretmu pada kondisi tak bisa melupakan. Sementara soal perjalanan, penasaran itu kerap kali menjadi penyebabmu membawa diri untuk berjalan lebih jauh.
Dan ketika keduanya bergabung, hati-hati saja: penasaran berhasil menjebakmu pada kondisi susah untuk kembali ‘seperti dulu lagi’.

Uhukkk
***
kalitan

Yang pasti, perjalanan setahun lalu ini bermula dari sebuah rasa penasaran yang didukung oleh waktu yang kebetulan sedang berkompromi. Liburan maksudnya.

  • 24 Comments
Berwisata kalau tak mampir membeli oleh-oleh bisa menjadi perkara fatal buat saya.  Pasalnya banyak sekali teman-teman saya yang mendadak bisa berubah menjadi monster kalau saya kelupaan membawanya.  Hehe.

Untunglah salah satu rangkaian acara mengunjungi Magelang kemarin, kami diajak mengunjungi outlet getuk Marem.  Tempat oleh-oleh yang menjual gethuk sebagai panganan khasnya. Kedatangan kami ini sebelum kami kembali lagi ke Hotel Safira, Hotel tempat kami menginap

Jadi Apa Itu Getuk Marem?

lokasi getuk marem

Getuk Marem ini getuk . Sama seperti gethuk-gethuk yang lain di  Jawa Tengah. Terbuat dari singkong yang dihaluskan. Tapi dengan penyajian bentuk, pengolahan dan rasa yang berbeda.

  • 34 Comments
Namanya gunung Sepikul. Lokasinya berada di dekat kota Wonogiri. Biarpun berdekatan, secara administratif, gunung atau lebih tepatnya Bukit Sepikul tidaklah termasuk wilayah Wonogiri. Akan tetapi sudah termasuk lingkup Sukoharjo.


view gunung sepikul sukoharjo
View Gunung Kembar dari bukit sepikul

Saya mendengar nama Bukit Sepikul dari seorang teman yang baru saja membaca berita bukit ini dari sebuah media cetak lokal. Dia menanyai saya yang hanya menjawab dengan kerutan dahi. Tempat apa pula itu? Saya belum pernah mendengarnya.
  • 16 Comments
Ketika saya masih kecil, ibu saya selalu memaksa saya untuk makan ikan. Biar pinter katanya. Hemm, kalau pada akhirnya saya biasa saja, setidaknya Ibu saya sudah berusaha. Hehe.

Cukup masuk akal sebetulnya alasan ibu saya ini. Karena pada dasarnya ikan mengandung Omega 3, dan DHA yang memang bagus untuk perkembangan otak anak. Menariknya, ikan juga makanan yang bagus untuk orang dewasa. Karena selain sumber protein hewani yang bagus untuk memenuhi gizi tubuh, kandungan omega 3 pada ikan baik untuk menjaga kadar kolestrol darah, tentu saja dengan pengolahan yang benar.
  • 2 Comments
Ini suatu perjalanan ketika suatu hari, kawan-kawan saya sepakat buat dolan

Perjalanan kali ini bukan ke gunung, hutan, ataupun laut. Perjalanan ini ke sebuah tempat wisata buatan yang berpadu dengan alam di Karanganyar.

Agrowisata Amanah tempat tujuan kami.  Tempat ini, merupakan salah satu tempat lokasi outbound di wilayah Surakarta. Lokasinya berada di Jln. Raya Tawangmangu Km 34,3 Desa Karang, Karangpandan.

  • 5 Comments


Lokasinya berada di desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.  Rumah atsiri ini sarat akan nilai sejarah yang tinggi. Bagaimana tidak, ia merupakan proyek mercusuar Bung Karno. Dimana dalam pembangunannya beliau mengundang para ahli-ahli dari Bulgaria sana.

Karena pergolakan dalam negri di era G30 SPKI para tenaga dari Bulgaria hengkang, meninggalkan bangunan monumental ini dalam kondisi bangunan yang belum sepenuhnya tuntas.
  • 4 Comments
“Rul, Rul, nggak kuat!”  ujar saya setengah menjerit.

Jantung saya pagi hari itu berdegup kencang tiba-tiba. Pasalnya, motor saya baru saja berhenti di tengah-tengah tanjakan menuju Hutan Pinus Seper.

Nurul langsung turun ia lantas dengan sigap menurunkan gigi motor saya. Rem tangan masih kuat saya pegang, tapi kemudian saya kembali menyalakan gas dan segera membawa motor naik ke atas menuju jalan yang agak datar.

“Fiuhhh, untung ora ngglundhung,” batin saya lega.
  • 24 Comments
“Aida, kamu tahu Bukit Joglo?” WA dari Antin ini menjadi awal dari cerita perjalanan kami.

Saya tentu menjawab iya. Pasalnya, Bukit Joglo pernah menjadi tulisan pertama saya di blog ini sekian tahun lalu.

Niat awal kami sebenarnya memang ke Bukit Joglo. Tapi gara-gara saya dan Nana sempat mengira jarak ke Bukit Joglo dan ke Soko Gunung itu dekat, kami berdua jadi malah mengajak Antin dan Ajeng ke Soko Gunung.

“Soko Gunung  tempat yang lagi Hits di Wonogiri An,” promo saya pada Antin saat kami tiba  di percabangan jalan yang memisahkan arah Bukit Joglo dan Soko Gunung.

  • 19 Comments
Berenang merupakan salah satu olah raga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Ketika berenang, seluruh tubuh kita bergerak, secara otomatis ini membantu tubuh untuk bermetabolisme secara sempurna.

Namun sebagai perempuan, asal nyebur kolam bukanlah  hal yang bisa sembarangan saya lakukan.

“Isin lekk…”

Hehe, alasan simpelnya itu. Ya walaupun sebenarnya berenang di kolam renang umum tidaklah masalah buat saya. Tetapi tetep saja paling nyaman itu ya di kolam yang memang khusus buat perempuan.
  • 32 Comments
Ini hari yang berbeda dengan perjalanan saya saat ke waterboom Gajah  Mungkur beberapa bulan yang lalu.  Masih dalam momen suasana Idul fitri. Sebuah momen dimana pemudik masih  membanjiri kota Wonogiri.

Jika dalam tulisan sebelumnya saya menceritakan bagaimana kondisi waterboom Gajah Mungkur, kali ini saya ingin menceritakan tentang hal-hal menarik lain yang bisa dilakukan saat ke Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur.

Selain kita bisa berfoto-foto di area Taman Tombo Galau, maupun melihat gajah di area Taman Satwa. Ada beberapa hal lain yang bisa kita lakukan saat ke Waduk Gajah Mungkur:

  • 2 Comments


Saya juga sudah menulis tentang beberapa hal yang bisa dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Waduk ini memang cukup fenoenal. Menenggelamkan 5-6 kecamatan di Wonogiri sekian tahun lalu.
  • 16 Comments


“Kangen Karimunjawa”

Kalau hidup saya di hastag, maka kata itulah yang akan muncul saat ini. Bagi saya perjalanan kami ke sana 2014 lalu meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Pemandangannya, lautnya, pantainya, sunrisenya, snorklingnya, juga tragedi-tragedi pengusiran kami di sana. Semuanya menyisakan rindu yang tiada bertepi.
  • 8 Comments
kedung lumbung

Jalan-jalan dadakan kembali terulang. Setelah perjalanan kami ke Gunung Gandul  beberapa hari sebelumnya, kali ini kami ke sebuah air terjun di Wonogiri. Warga menyebutnya Kedung Lumbung, beberapa pula ada yang menyebut air mata dewa.

Berlokasi di daerah Kedung Areng, Sendang. Kedung Lumbung berada pada posisi strategis di wilayah jalur wisata Waduk Gajah Mungkur. Sehingga jika menilik ke Kedung Lumbung, kita bisa sekalian berwisata ria ke Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Saya dan Nana memarkir motor di sebuah warung dekat tempat masuk Kedung Lumbung. Lantas mulai menapaki jalan setapak.Tempat ini sekilas terlihat sepi. Kanan kiri kami hanyalah rungkut rerumputan. Karna memang, tempat ini tidak dibuka untuk tempat wisata. Hanya saja, kalau ada yang mau jalan-jalan kemari, dipersilahkan. So, jangan heran dengan kondisinya yang seolah tanpa perawatan.


Susur Kedung Lumbung

Meski terlihat sepi kami terus berjalan hingga tiba di ujung. Pada sebuah penghabisan jalan, yang mengharuskan kami untuk menapak bebatuan yang dialiri air.
  • 14 Comments
Older Posts Home

Translate

Where we are now

o

About me

a


Fubuki Aida

Suka mengamati manusia, mendengar dan mencari cerita

~~Blogger Wonogiri-Solo~~


Kalau ada usulan tulisan bisa kontak saya di IG ya. Link bisa klik ikon IG di bawah

Find Me

  • youtube
  • instagram
  • facebook

Follow Facebook

Followers

Featured Post

Plinteng Semar, Legenda Taman Kota Wonogiri

Banner spot

Postingan Terbaru

Loading...

Labels

airy rooms astra bakso bengawan solo blora boyolali bubur buku cara pembaatalan tiket cerita Cernak cheriatravel Cirebon coretan coworking space solo featured gunungkidul hotel hotel alana hotel solo hotel wonogiri info jalan-jalan jawatengah jawatimur jepang jepara jogja kafe wonogiri KAI kampung inggris pare karanganyar karimunjawa karst kediri kereta klaten kolamrenang komputer kopi kudus kuliner kulinersolo kulinerwonogiri Lampung Liang Teh Cap Panda Liputan6 lomba lombok madiun magelang mesastila Pantai Pulau Merak Rembang Review safi saloka park Semarang solo sponsored stasiun story sukoharjo tawangmangu tempat ngopi solo tempat-meeting-solo traveling waduk pidekso watucenik wonogiri yogyakarta

Popular Posts

  • Solo Pluffy, Oleh-oleh Solo Bernafas Cinta Jessica Mila
    Solo itu manis.  Manis tutur aksara, perangai,  unggah-ungguh warganya dan tentu saja manis ‘wajah orang-orangnya ^^ Solo itu kota yang man...
  • Agrowisata Amanah, Tempat Outbound Asyik di Karanganyar
    Ini suatu perjalanan ketika suatu hari, kawan-kawan saya sepakat buat dolan Perjalanan kali ini bukan ke gunung, hutan, ataupun laut. Perja...
  • 3 Kolam Renang Khusus Perempuan di Solo
    Berenang merupakan salah satu olah raga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Ketika berenang, seluruh tubuh kita bergerak, secara otomat...
  • 5 Hotel Di Wonogiri Yang bisa Jadi Alternatifmu Menginap Di Kota Gaplek
    Membicarakan wisata, traveling dan semacamnya, memang tak bisa dilepaskan dari yang namanya hotel, dan kuliner. Karena blog saya beberapa t...
  • Review Novel Daniel Mahendra, “Perjalanan ke Atap Dunia”
                Sebetulnya buku ini sudah niat saya ambil dari rak buku Perpustakaan Ganesha sejak dulu-dulu. Tapi lantaran lagi sok sibuk, ci...

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top