Fubuki Aida Blog

  • Home
  • Cerita
  • _Kuliner
  • _Traveling
  • _Hotel
  • _Info
  • About
  • Disclaimer
Beberapa waktu belakangan, saya cukup tergiur dengan wara-wiri gambar Kincir angin di Saloka Park yang bertebaran di lini masa instagram. Kincir anginnya kelihatan asyik, dan membuat saya berimajinasi, itu kincir mirip dengan kincir angin di drama-drama Korea. Tutupnya seperti kaca, hanya separo, dan sepertinya tempatnya sweet gitu kayak di drama.

Halah.

Yeahh, saya mungkin memang terlalu banyak nonton drama. Tapi, nyatanya Saloka Park adalah lokasi wisata baru di Semarang yang akan mengantar siapapun serasa memasuki negri dongeng, jadi tentunya sah-sah saja kalau kemudian saya jadi berimajinasi. Haha.

Dulu saya pernah membatin, wisata Jawa Tengah, kapan ya punya wahana wisata macam Dufan maupun Trans Studio? Pertanyaan saya terjawab sudah. Sekitar bulan Desember 2018 lalu, Saloka Park yang kini merupakan wahana wisata keluarga terbesar di Jawa Tengah resmi dibuka. 

Itu berarti provinsi saya nggak kalah sama provinsi-provinsi lain sekarang, asiikk.

Mengenal Saloka Park Trans Studionya Jawa Tengah

View Saloka Park dari atas Cakrawala
(docpri)

Nama Saloka Park awalnya buat saya terdengar aneh di telinga. Saya kira, nama Saloka ada sangkut pautnya dengan Salatiga, lantaran huruf depannya mengandung huruf S-A-L dan memang lokasi wisata Saloka Park berada di dekat kota Salatiga. Namun rupanya bukan karena itu.

Menurut penuturan pihak marketing Saloka Park, kata Saloka diambil dari nama ayah Baru Klinting yakni Ki Hajar Salokantara.

Ingatan saya langsung berputar tentang buku dongeng “Dancow” yang pernah saya baca jaman saya masih kecil. Legenda Baru Klinting kan dongeng dari Jawa Tengah tentang asal mula terjadinya Rawa Pening?

Dari penjelasan pihak marketing, memang Saloka Park berusaha untuk tidak melupakan unsur budaya lokal. Karena itulah nama Saloka dipilih lantaran lokasi Rawa Pening sangat dekat dengan Saloka Park, dan darisini viewnya memang terlihat jelas.

Ragam Wahana di Saloka Park

Cakrawala aka kincir angin Taman Saloka

Ada sejumlah 25 permainan di Saloka Park. Tiap-tiap wahana permainan ini memiliki nama khas Saloka. Sebagai contoh, kincir angin, namanya di sini cakrawala, seolah menggambarkan dengan naik kincir angin Saloka setinggi 33 meter kita bisa lebih luas melihat cakrawala. Setidaknya menonton Rawa Pening dan deretan 5 gunung yang seolah memagari tempat wisata baru di Semarang ini jadi lebih jelas.

Ada juga lika-liku, roller coasternya Saloka. Kereta yang akan melaju dengan cepat ini lumayan membuat saya deg-degan lantaran kecepatannya berpadu dengan rel keretanya yang berlika-liku. Terus ada lagi, Adu Nyali, wahana wisata yang menguji nyali lantaran pengunjung dibawa deg-degan saat memasuki ruangan yang isinya ‘para hantu’. Yeahh, saya dan beberapa rekan blogger lumayan senam jantung kemarin masuk ke rumah hantunya Saloka.

Rumah Hantu aka Adu Nyali
(docpri)



Lika liku Saloka
(docpri)

Masih buanyak permainan di Saloka Park yang tentunya bakal memenuhi postingan saya kalau saya tulis semua. Saran saya, kalau penasaran segera saja datangi tempat wisata di Semarang ini untuk membuktikan sendiri bahwa lokasi ini memang merupakan wahana wisata terbesar di Jawa Tengah.

Docpri
Docpri



Docpri


(docpri)

Tiket Masuk Saloka Park Semarang


Dibandingkan tiket masuk ke lokasi-lokasi permainan di provinsi-provinsi lain menurut saya memasuki Saloka Park tidaklah mahal. Guna menikmati ke 25 wahana permainannya, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 120.000 di hari senin-jumat (weekday) dan Rp. 150.000 untuk Sabtu-Minggu (weekend).

Jam buka di Saloka Park pun cukup panjang. Saat weekday wisata Semarang ini buka dari pukul 10.00-18.00 sedangkan ketika weekend buka dari pukul 10.00-20.00.

Untuk wahana wisata Saloka Park, beberapa dibatasi berdasarkan usia dan berat badan. Seperti kalau ingin naik Paku Bumi tinggi minimal 120 cm berat max 80 kg dan untuk anak-anak harus didampingi. Atau untuk wahana ‘Bengak-bengok’ tinggi min 120 cm berat max 75 kg dan anak-anak harus didampingi.

Asiknya lagi kalau masuk Saloka Theme Park, untuk batasan usia anak-anak berlaku saat pembelian tiket. Anak-anak berusia kurang dari 2 tahun harga tiket tidak dihitung. Jadi lumayan ngirit kalau misal kemari bawa bayi.

Icip-icip Kuliner di Saloka Park

Andaikan kelaparan usai menjajal seluruh permainan di Saloka Park, tak perlu khawatir lantaran di Saloka tersedia cafe yang menjajakan aneka makanan dan minuman lezat. Ujar temen-temen sih, kopi di Saloka Park rasanya juara, sayang kemarin saya lagi tak berani minum kopi karena alasan kesehatan. Saya kemarin hanya nyoba beli es krimnya yang harganya Cuma Rp. 10.000 secontong. Asli uenak.

Pun kala kelaparan, food truck di dalam jualan Burger yang dagingnya ukurannya mantap dan rasanya joss. Biasanya saya itu nggak doyan burger, kemarin itu beda. Burgernya enak euy, mungkin lantaran dagingnya katanya merupakan daging asli import dari Australia.

Burger Saloka Park
(image from: Anggara W. Prasetya)

Kentang Jepang Rasa Coklat & BBQ
(Image from: Anggara W. Prasetya)


Selain nyobain burger, saya kemarin juga ngicipin kentang goreng Jepang yang super panjang. Camilan yang lumayan bikin kenyang. Rasanya pun mantap, kemarin sempat mencoba 3 varian rasa yakni BBQ, Coklat dan Keju. Enak semua, terutama yang varian rasa BBQ, rasanya pas di lidah.

Bagaimana Menuju Saloka Park?


Lokasi Saloka Park ini strategis. Dari Solo, lokasinya sangat mudah dicapai. Hanya tinggal mengikuti jalan utama Solo-Semarang nanti di kiri jalan wisata Saloka akan langsung terlihat.


Saloka Park

Jl. Fatmawati No.154, Gumuksari, Lopait, Tuntang, Semarang, Jawa Tengah 50773
  • 9 Comments
Older Posts Home

Translate

Where we are now

o

About me

a


Fubuki Aida

Suka mengamati manusia, mendengar dan mencari cerita

~~Blogger Wonogiri-Solo~~


Kalau ada usulan tulisan bisa kontak saya di IG ya. Link bisa klik ikon IG di bawah

Find Me

  • youtube
  • instagram
  • facebook

Follow Facebook

Followers

Featured Post

Plinteng Semar, Legenda Taman Kota Wonogiri

Banner spot

Postingan Terbaru

Loading...

Labels

airy rooms astra bakso bengawan solo blora boyolali bubur buku cara pembaatalan tiket cerita Cernak cheriatravel Cirebon coretan coworking space solo featured gunungkidul hotel hotel alana hotel solo hotel wonogiri info jalan-jalan jawatengah jawatimur jepang jepara jogja kafe wonogiri KAI kampung inggris pare karanganyar karimunjawa karst kediri kereta klaten kolamrenang komputer kopi kudus kuliner kulinersolo kulinerwonogiri Lampung Liang Teh Cap Panda Liputan6 lomba lombok madiun magelang mesastila Pantai Pulau Merak Rembang Review safi saloka park Semarang solo sponsored stasiun story sukoharjo tawangmangu tempat ngopi solo tempat-meeting-solo traveling waduk pidekso watucenik wonogiri yogyakarta

Popular Posts

  • Solo Pluffy, Oleh-oleh Solo Bernafas Cinta Jessica Mila
    Solo itu manis.  Manis tutur aksara, perangai,  unggah-ungguh warganya dan tentu saja manis ‘wajah orang-orangnya ^^ Solo itu kota yang man...
  • Agrowisata Amanah, Tempat Outbound Asyik di Karanganyar
    Ini suatu perjalanan ketika suatu hari, kawan-kawan saya sepakat buat dolan Perjalanan kali ini bukan ke gunung, hutan, ataupun laut. Perja...
  • 3 Kolam Renang Khusus Perempuan di Solo
    Berenang merupakan salah satu olah raga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Ketika berenang, seluruh tubuh kita bergerak, secara otomat...
  • 5 Hotel Di Wonogiri Yang bisa Jadi Alternatifmu Menginap Di Kota Gaplek
    Membicarakan wisata, traveling dan semacamnya, memang tak bisa dilepaskan dari yang namanya hotel, dan kuliner. Karena blog saya beberapa t...
  • Review Novel Daniel Mahendra, “Perjalanan ke Atap Dunia”
                Sebetulnya buku ini sudah niat saya ambil dari rak buku Perpustakaan Ganesha sejak dulu-dulu. Tapi lantaran lagi sok sibuk, ci...

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top