Lampung The Treasure of Sumatra’

Sumber tripvisto.com

27 Agustus 1883

Sebuah kiamat kecil melanda. Gunung Krakatau meletus. Kawah bersuhu ratusan derajat meluber meng-ambrukkan tiga perempatan badannya.Mengguncang lautan yang berakibat hempasan tsunami hebat. Sebanyak  36.417 korban jiwa tewas dalam peristiwa.


Mulai tahun 1927 sedikit demi sedikit anak gunung Krakatau bertumbuh. Tingginya 230 meter kini, dengan posisi ditengah-tengah antara tiga pulau yang tersisa dari ledakan. Di suatu hari yang tak pernah terperkirakan sebelumnya itu, hari menjadi begitu menakutkan. Bahkan tak hanya untuk masyarakat Indonesia. Namun juga di negara lain. Suara ledakannya berdentum. Menggemparkan Srilanka, dan Karaci. Juga Sydney dan Perth Australia.

Di Tokyo Jepang, Matahari berwarna merah tembaga.Yang mengejutkan, empat bulan setelahnya matahari berubah berwarna-warni. Dari hijau, merah lantas hijau kembali di Hongkong sana. Lebih mengerikan dan tak bisa saya bayangkan adalah seorang ibu-ibu yang membeli kakap di daerah Serang. Mendapat  sebuah kejutan berupa 2 jari manusia masih utuh di dalam tubuh seekor ikan.

Saya terlarut membaca satu persatu beberan peristiwa hebat dalam buku Ekspedisi Krakatau 2006 “Krakatau Laboratorium Alam di Selat Sunda” Peristiwanya begitu saja tergabung dengan film Krakatoa dalam imajinasi saya. Hasilnya, kini saya merasa ngeri.

Sumber: http://darrylhammer.com/


Krakatau memunculkan perdebatan pada beberapa orang. Perdebatan tentang bagaimana kehidupan bisa muncul kembali di krakatau. Di sinilah laboratorium alam itu berada.

Beragam teori tumbuh. Tentang kemungkinan-kemungkinan asal muasal kehidupan yang harusnya sudah steril akibat lelehan kawah bersuhu 800 derajat.  Darimana asal muasal tikus, harimau, ular, dan hewan-hewan lainnya serta beragam tumbuhan di sana? Para pakar-pakar pun banyak yang datang meneliti.

Letusan Krakatau merupakan kesempatan yang sangat langka untuk mempelajari kolonisasi yang berlangsung secara alami -Andre Cailleux, dikutip dari Buku Ekspedisi Krakatau-

Kolonisasi diawali oleh para binatang bersayap sementara binatang tidak bersayap diperkirakan datang bersama hanyutnya pepohonan. Binatang melata seperti halnya ular dan biawak datang karena memang mereka mampu berenang dengan jarak jauh.

Sementara tikus dimungkinkan datang bersama kapal. Sedangkan harimau adalah binatang yang mampu menyebrang teluk sejauh 20 km



Anak Krakatau kini.

Di foto penampakannya pada beberapa gambar, ia tampak mungil menyatu dengan indahnya laut biru dengan gradasi background langit yang juga nyaris sama birunya. Meskipun ia tetap mengancam. Namun kini Krakatau adalah idaman para wisatawan. 

Adalah Pulau Anakrakata, Pulau Rakata, Pulau Rakata Besar serta pulau Sertung  adalah beberapa pulau yang berkaitan erat dengan gunung krakatau. Karena merekalah sisa dari kehebatan besar ledakan krakatau .

Pulau Anakrakata atau Pulau Anak Krakatau ini pulau menarik, lantaran ia terus menerus tumbuh hingga kini. Pulau Anak Rakata memiliki 2 puncak. Di puncak pertama inilah stasiun pengamatan berdiri di atas ketinggian 163 mdpl. Sementara puncak kedua memiliki ketinggian 290 mdpl dan merupakan kawah aktif.

Gambar Anak Gunung Krakatau yang pada beberapa blog terlihat penuh pasir mengingatkan saya pada pendakian ke merapi beberapa tahun silam. Memang sama-sama gunung berapi, karenanya tak mengherankan ketika ia memiliki struktur pasir yang mungkin nyaris sama.

Perairan  di sekitar pulau-pulau ini memiliki keanekaragaman biota laut yang mampu memanjakan mata.  Buku Ekspedisi Krakatau 2006 menyebutkan bahwa berbagai jenis terumbu karang hidup ada disana. Karang-karang itu ada yang berbentuk lembaran, masif, koloni mengerak, koloni bercabang serta  bentuk bercabang. Keanekaragaman terumbu karang inipun secara otomatis mendukung pula banyaknya ikan-ikan karang yang tumbuh. Sehingga membuat lautan sekitar Krakatau tampil memukau. Maka dari itulah sudah seharusnya keelokannya ini senantiasa dijaga

Waktu terus bergulir. Lampung kini terus berusaha menggarap pariwisatanya. Pantai-pantai mulai dikembangkan. Kini tak hanya Anak Krakatau yang jadi idaman. Kini Lampung menawarkan destinasi-destinasi menarik hati. Pulau Umang-umang, Pulau Sebuku dan Pulau Sabesi adalah pulau yang ditawakan pada banyak pilihan saat tur Krakatau. Pulau-pulau di Lampung dengan keindahan alam bawah lautnya ini memang menggoda.

Pulau Umang-Umang
Sumber : http://breaktime.co.id/travel/destination/menikmati-keindahan-sunset-dari-pulau-umang-umang.html


Ahh, Lampung rasanya tak berlebihan ketika ia menyebut dirinya The Treasure Of Sumatra. Pesona Lampung dari berbagai sudut. Sisi seni dan budayanya yang cukup beragam , serta alamnya yang kaya bahkan mempengaruhi dunia ini, sudah cukup membuktikan bahwa Lampung adalah The Treasure Of Sumatra

27 Agustus 1883 pernah menjadi masa kelam masyarakat sekitar selat Sunda bahkan dunia. Akan tetapi kini tanggal itu menjadi tanggal istimewa. Sebuah tanggal dimana Lampung Krakatau Festival diselenggarakan.  Sebuah tanggal yang dulu pernah menyisakan duka dan luka. Kini justru mampu menciptakan senyum-senyum bahagia bagi banyak orang. Anak-anak berteriak girang melihat pertunjukan, sementara Ibu Bapak mereka bahagia  ketika anaknya sumringah. Pun para pedagang, jualan mereka laris melebihi hari biasa.

Sumber gbr: http://www.tribunnews.com/

Lampung Krakatau Festival memiliki 5 konten acara.
1. Jelajah Pasar Seni (24-28 Agustus 2016) di Mal Boemi Kedaton,
2. Jelajah Layang-Layang (25-26 Agustus 2016) di PKOR Way Halim,
3. Jelajah Rasa (26-28 Agustus 2016) di Lapangan Saburai,
4. Jelajah Krakatau (27 Agustus 2016) di Gunung Anak Krakatau,
5. Jelajah Semarak Budaya-Parade (28 Agustus 2016) di Tugu Adipura dan Jelajah Semarak Budaya-Investor Summit (28 Agustus 2016) di Hotel Novotel.





You Might Also Like

4 comments

  1. Lampung jadi trending topic ya mbak ketika baju adatnya dipakai saat defile Olimpiade kemarin. Menarik banget cerita tentang Krakatau ini. ^.^
    Jadi penasaran sama pulau-pulau lain di Lampung..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Saya juga penasaran belum pulau kiluan dan pahawang nya. nampaknya kota di sumsel ini menarik hati

      Delete
  2. Jadi tertarik pengen liburan ke lampung, solnya saya belum pernah ke lampung sama sekali,,

    ReplyDelete

Semoga yang tersaji, bisa bermakna.

Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook

Terima Kasih :)