Mengisi waktu luang dengan berolahraga, rasanya sangat jarang sekali saya lakukan belakangan ini. Masalahnya satu, malas. Bahkan kebiasaan menyempatkan diri berenang paling tidak dua minggu sekali yang dulu saya terapkan, sudah tak pernah lagi saya lakukan. Meski saya sudah mewanti-wanti diri “ayolah Da, inget umur! Kamu harus rajin olahraga biar tetep muda dan fit!” tetap saja tak berhasil menggerakkan saya untuk berolah raga lagi. Malas euy, habisnya dulu banyak teman-teman yang bisa saya ajak. Sekarang, langka T.T

Untungnya, beberapa waktu lalu ada seorang teman baru yang mengajak saya mendatangi sebuah tempat memanah di Jogjakarta. Yeahh walau hanya memanah, paling tidak tubuh ini olah raga barang beberapa menit.

“Usahakan posisi badan lurus hadap ke samping, saat menarik anak panah usahakan siku ditarik ke belakang sehingga badan tetap lurus,” ujar Pak Harno, pemilik tempat memanah, memandu saya di kedatangan pertama saya ke tempatnya

Ini kali ke dua saya belajar memanah. Dulu saya pernah belajar memanah di salah satu tempat di Karanganyar. Tapi ya baru kali ini saya berpendapat: memanah itu asyik. Mungkin lantaran Pak Harno memberikan penjelasan secara detail bagaimana cara memegang panah yang benar, dan trik-trik agar anak panah bisa mencapai sasaran. Jadi biarpun anak panah saya belum tepat di titik lingkaran tengah, paling tidak anak panah saya sudah mendekati. Sebuah hasil yang jauh berbeda dengan kali pertama mencoba dulu. Yang bahkan tak pernah berhasil menyentuh bidang target dan malah terlempar terus ke tanah.

Berlatih Memanah Di Jogjakarta

Tempat Berlatih Memanah di Jogjakarta yang saya datangi ini adalah sebuah lokasi panahan yang ada di area food court JEC (Jogja Expo Center). Jadi jika usai belajar memanah merasa kelaparan, bisa tuh langsung memesan aneka makanan yang ada di sana.

Tak hanya sebagai tempat berlatih memanah saja, Pak Harno juga menjual alat panah berupa busur lengkap dengan anak panahnya. Harga alat memanahnya bervariasi, kisarannya di angka Rp. 500 ribu.

Lokasi Memanah di kawasan Jogja milik Pak Harno ini buka dari pagi hingga malam. Cukup dengan hanya membayar Rp. 2.000 per anak panah yang terlempar (kadang harga bisa menyesuaikan) kita sudah bisa berolahraga.

Dulu saya pernah bertanya-tanya, kenapa memanah termasuk ke dalam jenis olahraga? Padahal sekilas memanah hanya semacam permainan biasa. Baru saya sadar karna bahkan memanah juga bisa bikin badan capek, dan otot-otot tangan terasa tertarik.

Dari berbagai sumber disebutkan, bahwasanya memanah bisa membantu seseorang melatih otot-otot mata  agar mata bisa melihat lebih tajam meskipun berada di jarak jauh. Terapi yang bagus untuk mengurangi mata minus. Pun, memanah bisa membantu kita untuk meningkatkan fokus. Sebuah olahraga yang tepat buat saya sepertinya yang mudah kehilangan fokus. Apalagi kalau pikiran sedang dipenuhi hal-hal yang mengganggu hati.

Secara psikologis, Memanah juga bisa melatih kesabaran. Karena ketika kita grusa-grusu anak panah akan cenderung menjauhi target. Diperlukan kesabaran, yang bekerjasama dengan otak dalam menentukan taktik yang tepat agar nantinya anak panah tidak meleset. Dipandang dari hadist nabi pun, memanah juga merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh nabi.

Nah, kalau ingin belajar memanah di Jogjakarta mungkin bisa dicoba mengunjungi lokasi panahan milik Pak Harno. Ancer-ancernya di pojok area food court JEC, yang dekat dengan mushola. Tempat panahan di Jogja ini bukan hanya untuk orang dewasa, tersedia pula busur-busur yang bisa digunakan oleh anak-anak. Saat akan mulai memanah, nantinya Pak Harno akan memilihkan busur yang tepat untuk kita, disesuaikan dengan postur dan tinggi badan kita. Untuk jam buka, buka dari pagi hingga malam hari.