Sebuah Mimpi: Itenary Singkat Solo-Raja Ampat

Kalau memang mempunyai mimpi pergi ke suatu tempat, kenapa kamu tidak lebih dulu mencicil mimpimu dengan membuat itenary?

***

Yeahh, catatan itenary ke Raja Ampat ini saya buat karena sebagai seorang yang biasa-biasa saja, saya memiliki mimpi sedikit mengada-ada bagi beberapa orang di sekitar saya. Mimpi itu adalah menapakan kaki di berbagai negara, serta mimpi untuk berkeliling dari Sabang hingga Merauke. Aihhh…

Indahnya View Raja Ampat
via liburmulu.com

Dan hari ini saya ingin membuat sebuah itenary menuju Raja Ampat. Tempat yang rasanya siapapun ingin mengunjunginya. Termasuk saya.

Anggap saja, tulisan tentang Itenary menuju Raja Ampat ini usaha saya mencicil mimpi dalam mewujudkan angan keliling negri dari Sabang-Merauke. Dan anggap saja, ini sebagai usaha saya mengingat mimpi, saat mungkin ke depan ada saat-saat mimpi dan keyakinan itu tergoyahkan atau malah mungkin terlupakan. Semoga hal itu tidak terjadi. 

"Di atas mimpi yang besar, ada Allah Yang Maha Besar ”

Yang penting yakin bukan?

Jadi biarkan catatan ini menjadi pengingat dan penyemangat. Buat saya, atau mungkin juga buat kamu. Iya, kamu yang sedang tersenyum baca catatan saya.

Nah, sebagai cara memvisualisasi mimpi, saya foto dulu di Pantai Kasap, Mini Raja Ampatnya Pacitan.

Katanya: jika kamu punya mimpi,  maka visualisasikanlah. Biar mimpi itu terus melekat di kepala, dan alam semesta berkonspirasi mewujudkannya.

Nah ini saya lagi memvisualisasikan mimpi ke Raja Ampat.  hehe..

Jika pada akhirnya saya berhasil ke Raja Ampat, maka tentu tulisan ini akan segera berlanjut. Dan jika kamu yang saat ini sedang membaca catatan ini nantinya lebih dulu sampai ke Raja Ampat, maka jangan lupa untuk berbagi tentang indahnya pulau itu lewat tulisan atau media apapun. Biar orang-orang tau, ujung Indonesia adalah keindahan. Agar sektor wisata meningkat dan sektor ekonomi daerah pun terangkat 

Atau kalau kamu merasa tak punya waktu buat melakukan itu, setidaknya jangan lupa menyapa saya di kolom komentar. Sukur sukur ngajakin sekaligus bayarin saya, jadi kalau kamu menganggap menulis tentang Raja Ampat itu berat, ya kamu nggak usah nulis.  Biar saya saja. #dikeplakdilan

Well,  Itenary menuju Raja Ampat ini saya mulai dari apa yang nantinya harus dipersiapkan sebelum menuju Raja Ampat. Iya dong, persiapan itu kan penting. Jadi biar perjalanan saya nanti lancar. 

Yang Harus Dibawa Saat Ke Raja Ampat

Peralatan
- Tas Kecil
- Handpone
- Kamera
- Tanda Pengenal
- Tenda
- Sleeping Bag
- Bekal Makanan
- Alat Masak
- Lotion Anti Nyamuk
- Sunblock
- Carier
- Pembalut buat jaga-jaga
- Buku bacaan tipis


Keterangan:

- Sebaiknya nanti makanan yang dibawa adalah makanan yang awet. Nah jadi nanti untuk menghemat ongkos ke Raja Ampat saya bawa bekal sendiri. Bekal itu nanti diantara pilihan seperti: nugget, sosis, mie, pop mie, energen serondeng, abon, kering tempe. Lalu camilan juga bawa beberapa.

- Tas kecil agar kemana-mana simpel untuk membawa barang yang diperlukan, saat nantinya ransel ditinggal di penginapan (kalau menginap) 

- Bawa tenda bukan semata-mata ingin berhemat. Tapi sepertinya asyik saja kalau merasakan menginap di tenda saat di tanah Papua 

- Yang pasti nanti beban tas ditimbang dulu biar nggak lebih dari 7 kg. Supaya nggak kena uang tambahan bagasi aja sih.

Biar  berat beban tas tak terlalu berat, tentunya bawaan bisa dibagi dengan teman-teman. Mimpi saya, ke Raja Ampat nggak sendirian. Pengennya bareng beberapa orang gitu biar ramai plus bisa share cost

Itenary Yang Akan Saya Lakukan Saat Di Raja Ampat

Secara garis besar rute menuju Raja Ampat nanti kurang lebih seperti ini

Solo – Jakarta ----(transit)----- Sorong – Pelabuan Rakyat – Waisai – Raja Ampat

Rencana Perjalanan alias itenay nya saya tuliskan sejak hari sebelum keberangkatan. Biar lebih rinci dan detil. Jadi jika nanti saya sudah ada rejeki tinggal cuss. Amin…

Seperti apa rencana itenary saya?  Yuk simak! 

Beberapa Hari Sebelum Berangkat

Saya mencari tiket kereta menuju Jakarta  dan tiket pesawat PP Jakarta-Sorong melalui aplikasi tiket.com  Karena melalui aplikasi ini cari #TiketKemanapun jadi mudah. Tentunya saya harus pesan jauh hari agar tak kehabisan tiket apalagi jika nanti mimpi saya terwujudnya pas high season.
cek via app tiket.com
Saat ini sih pas saya cek harga Jakarta-Sorong tarif pesawat harganya  tak sampai Rp. 1.500.000. Tapi pas saya berangkat, moga-moga aja pas ada diskon dari tiket.com. Hihi ngarep banget. Habisnya selain mudah, aplikasi ini sering ada diskonnya, plus ada harga promo buat yang udah punya tix point dengan nilai tertentu.

Nah, untuk tempat tinggal, saya mau menginap juga di Sorong nya, dan tentu saja saya juga pakai aplikasi tiket(dot)com untuk memesan Hotel untuk menginap saat di Sorong nanti.

Alasannya karena booking online dulu sebelum menginap itu nggak ribet.  Aplikasi tiket.com berkolaborasi dengan beberapa hotel di Sorong jadi saya bisa dengan mudah menentukan pilihan mau menginap dimana.

Saat di Sorong saya mau menginap di hotel saja,  pertimbangan saya tentunya masih lelah dari perjalanan pesawat dan biar hari pertama menginjak Papua saya merasa lebih nyaman dulu.  Hehe

Day 1 
Oke, karena saya sudah mempersiapkan tiket kereta jauh-jauh hari, saya pun bisa berangkat dari Solo menuju Jakarta dengan kereta. Yeahh.

Day 2
Nyampai Jakarta saya istirahat dulu di tempat sepupu yang kos di sana, sama menunggu jam keberangkatan pesawat. Anggap saja pesawat berangkat besuk. Jadi saya ngumpulin tenaga dulu sehari buat besuk melakukan perjalanan lagi menuju Sorong

Day 3
Berangkat menuju Sorong. Yeayyy

Perjalanan Jakarta-Sorong memakan waktu 6 jam, dan ada kemungkinan pesawat nanti transit dulu. Jadi saya siapkan dulu buku bacaan tipis buat mengisi waktu di pesawat atau pas transit.

Saat akhirnya sampai Sorong, saya lalu memesan taksi buat membawa saya ke Hotel.

Sampai di  Sorong saya mau jalan-jalan ke pasarnya, atau keliling-keling rumah penduduk dan berinteraksi dengan mereka. Sebuah perjalanan kan lebih memiliki cerita kala kita berinteraksi dengan warganya.

Day 4
Checkout hotel lalu menuju Pelabuan Rakyat dengan menggunakan ojek atau angkot lalu menyebrang menggunakan kapal menuju Waisai. Nanti kapalnya ada dua pilihan, kapal fiber atau kapal kayu. Kapal Fiber tarifnya Rp. 120.000 per orang. Sedangkan kapal kayu Rp. 70.000 per orang. Biar seru dan hemat, kayaknya saya bakal milih kapal kayu aja dengan waktu tempuh 5-6 jam. Tapi ya tentunya nanti tergantung kesepakatan rombongan juga sih.

Waisai, Gerbangnya Raja Ampat
via https://www.kompasiana.com/dhave

Sampai di Waisai saya ke Depbudpar dulu bayar biaya konservasi. Karena saya turis domestik bayarnya hanya Rp. 500.000. Hal ini harus dilakukan para pengunjung sebagai upaya biar wilayah Raja Ampat tetap terjaga.

Nah, di Waisai saya kepinginnya nenda aja di Pantai Waisai. Soalnya sebelumnya kan sudah nginep hotel pas di Sorong. Sekarang gantian ngrasain tidur di tenda saat di tanah Papua.

Pas di Waisai saya juga pengen tuh jalan-jalan di Pantai WTC alias Waisai Tercinta. Pas disini juga saya mau cari makan di pasar tradisionalnya terus beli nasi rames biar lebih murah. Malamnya tentu saja, nenda menikmati malam di pesisir pantai seru-seruan bareng temen-temen rombongan

Day 5
Sekitar jam 4.00 WIT saya ke Pasar Waisai lalu naik perahu keliling Raja Ampat. Horeyy. Di sini saya tentunya singgah di Pulau Eos Manggara untuk bisa lanjut memasuki Kepualauan Wayag.

Di Pulau Wayag nantinya perjalanan dari Waisai sekitar 12 jam dengan biaya kurangg lebih total Rp. 3 juta

Day 6
Keliling Wayag dengan tentunya meminta ijin dulu sebelum keliling ke kantor konservasi. Nah di Wayag, saya mau foto kekinian dengan background pulau Raja Ampat itu. Keliatannya bakalan asyik…

Lagi-lagi sebagai cara memvisualisasi mimpi, saya poto dulu dengan backgrounnd Pantai Kasap.  Pura-puranya di Bukit Wayag Hehe

Ini baru beneran Pulau Wayag. Mirip kan sama gambar di atas?
via okezone

Yeah, namun ke Raja Ampat bukan tentang kekiniannya, melainkan tentang mengagumi kuasa Tuhan yang sudah menciptakan tempat ajaib, sebuah bukti bahwa kuas Yang Di Atas luar biasa hebat, mampu melukis Pulau sesempurna itu. Pulau-pulau yang warna hijaunya nampak serasi dengan birunya air

Bentangan luas lautan yang jernih , menggoda siapapun untuk menengok ke balik tenang air yang biru dan sebening kaca kala didekati itu. Yeah, saya pernah melihat video teman yang diving di sana. Amazing memang. Dan tentu saja saya juga pengen melihat langsung dengan mata kepala saya sendiri. Melihat langsung bagaimana indahnya biota laut Raja Ampat. Fiuhhh,  membayangkan saja saya sudah berdebar.  Hihi,  makanya saya akan snorkeling di laut pulau-pulaunya termasuk laut sekitar Pulau Wayag

Laut Pulau Wayag
Via http://backpackercantik.blogspot.com/

Day 7

Puas snorkeling lalu kembali Ke Waisai mencari penginapan. Kali ini saya akan mencari homestay warga. Biar lebih dekat dengan masyarakatnya. 

Day 8

Kembali ke Sorong, lalu naik pesawat kembali ke Jakarta

Day 9

Pulang Ke Solo dengan hati riang gembira dan kenangan-kenangan indah selama di Raja Ampat. plus stok foto yang banyak buat isian conten demi berbagi juga tentang indahnya Raja Ampat ke penjuru dunia

**Notes: Jika memungkinkan, bisa menambah hari dan berkunjung ke Misool. Berdiam sejenak di sana. Kalau perlu sehari dua hari menginap. Saya pernah terinspirasi oleh catatannya Windy Ariestanty tentang tempat ini. Mengikuti jejaknya membagikan buku-buku kepada anak-anak di sana sepertinya bakalan menarik. Ahh, ya semoga saja.

*** Itenary di atas adalah itenary yang saya anggap budget menengah. Kalau Itenary benar-benar irit dan hemat, berarti harusnya pulangnya dengan menggunakan kapal PELNI sekitar Rp. 800.000. Tapi perjalanannya lama dan harus memastikan jam kapal karna kapal hanya ada seminggu sekali. Semoga saja pas ke sini kondisi kantong pas penuh sehingga ke sini nggak harus hemat-hemat banget :-)

Yeah itu tadi, satu mimpi saya yang saya cicil lewat sebuah itenary singkat menuju Raja Ampat. Semoga bukan sekedar itenary. Tapi beneran terwujud. Dan tentunya, semoga itenary ini bermanfaat juga untuk seluruh pembaca

You Might Also Like

2 comments

  1. Mimpi dulu gak apa kok. Pengen aja dulu, sambil diusahain. siapa tahu ada rejekinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas. Doanya, semoga benar-benar bisa terwujud. Terima kasih sudah mampir

      Delete

Semoga yang tersaji, bisa bermakna.

Kalau kamu suka dengan artikel ini, jangan lupa share & like fanspage gubug kecil sang entung di facebook

Terima Kasih :)